Bismillah...
Sekian.
Wallahu a'lam bishawab.
Materi ini disarikan dari materi kajian Ustadz Solihun di Masjid Mujahidin UNY pada Senin, 25 Mei 2015.
Tauhid artinya kesucian, maka kesyirikan adalah kotoran atau najis. Adapun dosa syirik merupakan dosa besar yang tidak diampuni oleh Allah SWT. Ketaatan kita kepada Allah merupakan bentuk ketundukan dan kepatuhan kita sebagai hamba kepada Allah, rabb kita. Seperti misalnya puasa ramadhan yang diwajibkan atas kita sebagai orang yang beriman, maka tujuan dari ibadah ini bukan puasanya, tetapi tujuannya adalah zat yang memerintahkan kita untuk berpuasa, yaitu Allah SWT. Sama hal nya saat kita sholat, sedekah, membaca Alquran, dsb. Analoginya seperti istri harus taat kepada suami yaitu terhadap hal-hal yang tidak bertentangan dengan syari'at, suami harus berbuat baik kepada istri, rakyat harus taat kepada ulil amri, dst, karena ketaatan kita kepada perintah Allah sejatinya merupakan bentuk ketaatan kita kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Dalam hidup ini seringkali kita mengalami hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginan kita, maka janganlah berburuk sangka kepada Allah. Caranya bagaimana?
Sumber Gambar: Pinterest |
Kita harus tsiqoh, percaya, yakin bahwa takdir-Nya pasti adalah yang terbaik meski kita merasa kecewa pada awalnya. Keep husnudzon terhadap takdir Allah, tetapi juga jangan melupakan ikhtiar dan memasrahkan semuanya kepada Allah.
Dunia ini penuh dengan kemungkinan, bukan kepastian, sehingga terhadap hal dunia jangan berpikir bahwa apa yang menjadi milikmu adalah milikmu. Semua itu merupakan titipan dan karunia yang Allah berikan. Dunia kadang datang, kadang pergi; kadang mudah, kadang sulit. Sekalipun kondisi tidak menyenangkan, tetaplah berbaik sangka kepada Allah. Jangan terlalu berharap pada dunia tetapi, janganlah juga berputus asa dari dunia. Sebaliknya, dalam hal ibadah kita harus taslim, yaitu tidak ada usaha kita untuk menghindar, karena kalau menghindar kita akan berdosa. Sedangkan, terhadap hal dunia kita harus berikhtiar, tawakal, tetapi jangan juga berbangga atau sombong, karena semua itu karena rahmat dan karunia dari Allah SWT.
Wallahu a'lam bishawab.
Materi ini disarikan dari materi kajian Ustadz Solihun di Masjid Mujahidin UNY pada Senin, 25 Mei 2015.
Comments
Post a Comment