Bismillah...
Materi ini disarikan dari materi kajian Ustadz Dwi Budiyanto pada Jumat, 24 Maret 2016 di Masjid Mujahidin UNY.
Setiap kita pasti menginginkan sosok pasangan hidup yang baik, yang sholih, bagus agamanya, akhlaknya, dan yang baik-baik lainnya. Tetapi...sudahkah kita menjadi seperti apa yang kita kriteriakan tersebut?? Maka, jangan hanya fokus pada kerja-kerja menuntut kriteria dari orang lain, lalu melupakan usaha memantaskan diri.
Boleh jadi... kamu akan mendapatkan pasangan hidup yang lebih baik, tetapi itu bukan berarti tanpa kekurangan dalam dirinya. Jangan dikira kalau sebuah keluarga sakinah itu hanya terwujud dengan jalan terpenuhinya keinginan pribadi kita dari pasangan kita. Jangan habiskan waktu untuk mencari kesempurnaan-kesempurnaan, tetapi... tentukan pilihan, cintai dengan jalan kesempurnaan. Pasangan termulia ialah yang begitu memutuskan mencintai, dia berteguh untuk memberi, memahami, dan menumbuhkan kekasihnya.
Sumber Gambar: Pinterest |
Menikahi wanita yang kita cintai itu pilihan, tetapi mencintai wanita yang kita nikahi itu kewajiban.
Luruskan niat dan orientasi menikah. Siapkan pula kompetensinya, ilmu seputar pernikahan maupun ilmu seputar parenting.
Baca Juga: Keutamaan Menuntut Ilmu
Pasangan hidup kita itu seperti tim untuk bareng-bareng berjalan menuju surga. Dalam keluarga jangan dibayangkan semuanya adalah bunga-bunga yang serba indah, bahagia, karena pasti ada ujian-ujian di dalamnya. Maka, keluarga harus punya elastisitas atau daya lenting. Maka, persiapan sebelum menikah antara lain persiapan spiritual termasuk di dalamnya niat, ilmu, finansial, fisik, dan sosial.
Cara terbaik menjemput jodoh adalah memantaskan diri menjadi yang terbaik untuk dia yang masih misteri.
Semoga dipertemukan dengan jodoh terbaik di ujung penantian. Aamiin
Sekian.
Wallahu a'lam bishawab.
Materi ini disarikan dari materi kajian Ustadz Dwi Budiyanto pada Jumat, 24 Maret 2016 di Masjid Mujahidin UNY.
Comments
Post a Comment