Bismillah...
Kali ini saya ingin sedikit berbagi tentang 5 core values di Institut Ibu Profesional (IIP). Artikel ini merupakan artikel ke-5 yang saya tulis di misi penjelajahan samudera bersama IIP. Artikel ini sekaligus menjadi misi penyelaman ke-2 di penjelajahan samudera matrikulasi.
Berbicara tentang core values, apakah sahabat sudah mengetahui apa itu core values?
Core Values adalah nilai-nilai yang dihargai, dijunjung tinggi, dijalankan, dan merupakan jiwa dari sebuah komunitas. Nilai-nilai tersebut akan mengejawantah menjadi kultur komunitas (Ibu Profesional, 2020). Secara sederhana, core values ini dapat diartikan sebagai nilai-nilai inti yang berlaku di suatu komunitas, yang dijalankan dengan penuh komitmen oleh para anggotanya hingga akhirnya dapat menjadi budaya komunitas.
Core values yang berlaku di komunitas IIP ada 5, diantaranya:
- Belajar
- Berkembang
- Berkarya
- Berbagi
- Berdampak
Sumber Gambar: Ebook IIP |
Adapun poin pertama core values IIP, yaitu "Belajar" telah saya selami bersama teman-teman IIP yang lain melalui platform WAG yang dipandu oleh bunda Bunee Yani selaku widyaiswara yang berasal dari regional Yogyakarta. Dengan bercermin pada rumusan Makna Ibu Profesional Kebanggaan Keluarga Versi Terbaikku, masing-masing peserta mencoba mengingat dan menuliskan kembali makna ibu profesional kebanggan keluarga versi terbaik masing-masing. Kemudian, dari makna tersebut jika dikasih skor dari angka 1-10 kira-kira sekarang ini ada dilevel skor berapa? Pertanyaan selanjutnya adalah untuk dapat mencapai kondisi ideal Ibu Profesional Kebanggaan Keluarga versi terbaik masing-masing tersebut, kapasitas diri apa saja yang ingin ditingkatkan?
Melihat jawaban dari para bunda pun sangat beragam dan saya pun menjadi punya gambaran bahwa ketika menjadi ibu pastilah banyak problem dan tantangan yang dihadapi. Kebanyakan jawaban dari para bunda ingin memperbaiki dalam masalah pengelolaan atau manajemen, diantaranya manajemen emosi, manajemen waktu, dan manajemen keterampilan.
Emh... saya pun merefleksi ke dalam diri saya sendiri, mencoba merenung dan berimajinasi jika kelak saya menjadi seorang ibu, maka saya pun harus bisa mengelola waktu saya dengan sebaik-baiknya dan harus dapat mengelola emosi dengan baik. Tak kalah pentingnya juga keterampilan, saya ingin meningkatkan keterampilan memasak, keterampilan dalam berkisah, dan keterampilan dalam berkomunikasi produktif.
Lalu, setelah mengetahui kapasitas diri yang ingin ditingkatkan, hal-hal apa saja yang ingin dilakukan untuk meningkatkan kapastitas diri tersebut?
Untuk memperbaiki manajemen waktu, saya akan membuat jadwal harian dan berusaha untuk berkomitmen dengan jadwal yang telah disusun. Butuh perjuangan tentunya agar bisa konsisten, dan perlu adanya evaluasi harian, pekanan, dan bulanan agar dapat melihat progress yang telah dicapai.
Selanjutnya, untuk memperbaiki manajemen emosi mungkin bisa menerapkan sistem reward and punishment. Misalnya, jika berhasil sabar, tidak marah dalam satu hari maka akan mendapat reward tambahan waktu online 15 menit. Kalau tidak berhasil sabar dapat punishment infaq dengan nominal tertentu. Tentunya, ini harus terus dilatih hingga akhirnya dapat menjadi akhlak yang melekat dalam diri.
Untuk manajamen keterampilan, yaitu keterampilan memasak dan berkisah. Untuk meningkatkan keterampilan memasak, saya akan banyak berlatih memasak sayur dan lauk yang utama kemudian dapat membuat berbagai macam camilan bergizi. Untuk meningkatkan keterampilan berkisah harus banyak baca referensinya terlebih dahulu, yaitu buku-buku shiroh Nabi dan para sahabat. untuk keterampilan komunikasi produktif harus cari ilmuny terlebih dahulu kemudian praktik.
Pada intinya, menjadi seorang ibu itu harus mau senantiasa belajar. Namun, dalam belajar juga ada strateginya. Sebagaimana kita ketahui bahwa dewasa ini dengan mudahnya dan cepatnya kita dapat memperoleh berbagai informasi. Oleh karenanya, kita harus dapat memilih dan memilah informasi mana atau ilmu mana yang saat ini lebih penting dan lebih prioritas untuk dipelajari. Kita harus fokus dengan apa yang lebih dibutuhkan untuk saat ini dan sesuai juga dengan diri kita. Disamping itu, disiplin pun harus senantiasa ditegakkan agar tidak berbenturan dengan agenda lain yang telah disusun di jadwal dan tidak mengesampingkan kewajiban-kewajiban ibu di rumah.
Setelah belajar ilmunya, tahap selanjutnya adalah mempraktikkan ilmunya agar dapat menjadi amal dan kapasitas diri pun juga dapat berkembang. Kemudian, seorang ibu profesional juga harus dapat berkarya dalam rangka menjadi manusia yang bermanfaat untuk sesama. Tidak lupa, ibu profesional berbagi ilmu yang telah dipraktikkannya tersebut hingga akhirnya apa yang telah ibu lakukan dapat berdampak positif untuk sekitar.
Demikianlah, 5 core values ibu profesional, semoga dapat menjadi nilai yang senantiasa menghiasi diri dan membudaya dalam keseharian. Aamiin.
Sekian.
Sumber Referensi:
Ibu Profesional. (2020). Peradaban baru ibu profesional 2020.
Comments
Post a Comment