Bismillah...
Ramadhan merupakan bulan mulia, tamu agung yang di dalamnya Allah curah-curahkan rahmat-Nya. Bulan yang penuh dengan keberkahan dan ampunan Allah. Bulan yang di dalamnya pahala amal shalih berlipat ganda. Maka, sudah selayaknya kita bersiap untuk menyambutnya.
Pertanyaannya: Persiapan-persiapan apa saja yang harus kita lakukan?
Yuk kita simak penjelasannya berikut ini!
Persiapan Rohaniyah
Sebagaimana kita telah sering mendengar ayat yang berkaitan dengan perintah untuk berpuasa pada bulan Ramadhan, yaitu Surah Al-Baqarah Ayat 183:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Coba kita merenung sejenak...
Jika diibaratkan, takwa itu adalah output, maka inputnya adalah iman dan prosesnya adalah Puasa Ramadhan.
Tetapi tunggu... Coba kita merenung kembali. Dari sekian kali bulan Ramadhan yang telah kita lalui, kira-kira berapa persen kadar ketakwaan yang kita peroleh?? Rasanya, masih sangat sangat kurang yaa :'(
Tidak mengapa jika kita merasa masih kurang, justru kita harus selalu merasa belum baik ibadahnya, belum baik kualitas amalnya, masih kurang di sana sini, yang penting kita terus-menerus berusaha untuk memperbaikinya. Semoga Allah sampaikan umur kita dengan bulan Ramadhan tahun ini dan Allah berikan kepada kita pertolongan dan taufik untuk dapat melakukan ibadah-ibadah Ramadhan dengan sebaik-baiknya aamiin yarabbal'alamiin.
Sumber Gambar: freepik.com |
Baik, kembali lagi pada bahasan persiapan rohaniyah. Apa saja hal-hal yang berkaitan dengan persiapan rohaniyah itu?
1. Memperbanyak do'a
Kita harus banyak-banyak berdo'a, meminta sama Allah SWT agar disampaikan umur kita dengan bulan Ramadhan. Kemudian, kita juga harus berdo'a memohon taufiq-Nya agar dapat menjalankan ibadah Ramadhan yang Allah ridhoi. Karena tiada daya dan upaya dalam kita melakukan ketaatan dan amal shalih, maupun menjauhi dosa dan kemaksiatan melainkan semua atas pertolongan dan taufiq dari Allah SWT semata.
2. Memperkuat interaksi dengan Alquran
Mulai sekarang kita perkuat lagi interaksi kita dengan Alquran karena Ramadhan adalah bulan Alquran, bulan diturunkannya Alquran, sehingga amalan yang berkaitan dengan interaksi terhadap Alquran tentu sangat besar keutamaannya. Jika di hari-hari di luar Ramadhan saja satu huruf yang kita baca Allah berikan pahala 10 kebaikan, apalagi di bulan Ramadhan, tentu lebih besar lagi pahala setiap hurufnya. Oleh karenanya, sejak dari sekarang kita harus terbiasa berinteraksi dengan Alquran.
Bentuk interaksi dengan Alquran dapat berupa membaca, menghafal, mentadabburi ayatnya. Jika sebelumnya, kita hanya membaca ayatnya saja, coba kita tambah dengan membaca terjemahannya dan tafsirnya. Lalu, kita coba tadabburi makna ayatnya, kita refleksikan dalam kehidupan kita. Kita bisa mulai dengan sekali dalam sepekan agar tidak terasa berat.
Kemudian, jika kita belum bisa membaca 1 juz per hari, yuk mulai sekarang coba kita paksa diri kita agar bisa satu juz per hari. Coba kita atur strategi agar bisa satu juz. Misalnya, kita dapat menyelesaikan 1 juz ba'da shubuh, jika kita orang yang sibuk. Atau kita juga dapat membaginya dalam sholat 5 waktu, sehingga ba'da sholat fardhu kita harus membaca 4 halaman atau 2 lembar. Dan, yang tidak kalah penting juga lagi-lagi adalah do'a. Kita minta sama Allah agar dimampukan untuk senantiasa berinteraksi dengan Alquran, dekat dengan Alquran, dan menjadi Ahlul Quran aamiin.
3. Memperbanyak istighfar dan taubat
Ya, kita harus memperbanyak istighfar dan mohon ampun sama Allah atas dosa-dosa yang telah kita lakukan. Karena yang menghalangi kita dari ketaatan kepada Allah SWT adalah dosa. Kita bisa coba membuat target istighfar harian, misal 100 kali per hari. Coba kita jadikan istighfar sebagai dzikir harian kita karena istighfar juga sangat besar keutamaannya.
4, Fight ramadhan harus mulai kita rasakan
Dari Usamah bin Zaid, ia bertanya kepada Rasulullah SAW : "Wahai Rasulullah, aku belum pernah melihatmu berpuasa pada sebuah bulan yang lebih banyak dari puasamu di bulan sya’ban?". Maka Rasulullah SAW menjawab : "(Sya’ban) itu adalah bulan antara Rojab dan Ramadhan yang kebanyakan manusia melalaikannya. Sya’ban adalah bulan dimana amalan-amalan diangkat menuju sisi Tuhan Semesta Alam, karenanya aku suka ketika amal-amalku diangkat, sementara aku dalam keadaaan berpuasa" (HR. Nasa’i).
Sebagaimana Rasulullah SAW telah mencontohkan sesuai redaksi hadits di atas bahwa di bulan Sya'ban ini kita harus mulai memperbanyak puasa sunnah, agar ketika nanti memasuki bulan Ramadhan kita akan lebih siap dan ringan untuk menjalani ibadah puasa, sehingga tidak menjadikan puasa sebagai alasan untuk bermalas-malasan atau banyak tidur. Puasa harus tetap produktif!
5. Banyak memperbaiki hubungan kita dengan sesama
Hal ini sangat penting agar hati kita nyaman, tenang dan khusyuk ketika menjalani ibadah puasa Ramadhan nantinya. Dan tidak akan menjadi hina jika kita yang memulai, misalnya kita yang memulai untuk meminta maaf terlebih dahulu. Justru kemuliaan itu terletak pada siapa yang memulai, seperti memberi salam terlebih dahulu, menyapa terlebih dahulu, memberi hadiah terlebih dahulu, dst. Dan carilah ampunan Allah dengan bermudah-mudahan untuk memaafkan orang lain yang ada salah dengan kita, agar Allah SWT mudah memaafkan kita. Karena dosa orang lain kepada kita tidaklah sebanyak dosa kita kepada Allah SWT.
Baca Juga: Istiqomah dalam Ketaatan
Persiapan Tsaqofiyah
Selain persiapan rohaniyah, yang tidak kalah penting adalah persiapan tsaqofiyah atau persiapan ilmu. Hendaknya kita berilmu sebelum beramal agar ibadah yang kita lakukan sesuai dengan tuntunan. Karena syarat diterimanya amal itu ada dua, yaitu niat yang ikhlas karena Allah SWT dan mencontoh Rasulullah SAW. Kita coba pelajari kembali fiqh ramadhan: Fiqh puasanya seperti apa, fiqh sholat tarawihnya, dst.
Persiapan Jasadiyah
Persiapan jasadiyah, yaitu persiapan fisik. Seperti telah disinggung pada persiapan rohaniyah kita dianjurkan untuk memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya'ban. Diantara manfaatnya adalah fisik atau tubuh kita akan lebih siap. Selain itu, kita juga harus memperhatikan asupan gizi tubuh kita, serta melakukan olahraga agar tubuh kita sehat dan bugar, sehingga ibadah pun lancar.
Persiapan Iqtishadiyah
Persiapan iqtishadiyah adalah persiapan ekonomi. Mulai sekarang kita dapat mempersiapkan keuangan selama bulan Ramadhan: untuk keperluan berbuka dan sahur (yang seharusnya tidak malah menjadi membengkak anggarannya), kemudian dana untuk shodaqoh selama bulan Ramadhan, dst.
Persiapan Ijtimaiyah
Persiapan ijtimaiyah atau persiapan sosial sama seperti telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, yaitu pada bagian persiapan rohaniyah memperbaiki hubungan dengan sesama.
Sekian. Wallahu a'lam bishawab.
Semoga bermanfaat.
Referensi:
1. Kajian online "Coming Soon Ramadhan: Bagaimana Persiapanmu?" yang diselenggarakan oleh Inisiatif Zakat Indonesia pada hari Selasa, 16 Maret 2021 dengan Narasumber Ustadz Salim A Fillah. Dapat diakses melalui link berikut: https://www.youtube.com/watch?v=2K0UJkTQZZM
2. https://tafsirweb.com/687-quran-surat-al-baqarah-ayat-183.html
3.https://baznas.grobogan.go.id/informasi/artikel/21-persiapan-kita-di-bulan-sya-ban-menyongsong-ramadhan
Comments
Post a Comment